JURNAL ASESSMENT PSIKOLOGI TEKNIK TES
 
Selasa, 29 November 2016
TUGAS MANDIRI ASESSMENT PSIKOLOGI
TEKNIK TES
JURNAL
OLEH :
RINI KUSUMA DEWI
14130033
PRODI
BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH METRO
APRIL
2016
TUGAS MANDIRI
JURNAL
MATA
KULIAH                   :ASESMEN PSIKOLOGI
TEKNIK TES
KODE
/SKS                          :MKK2-2411
KELAS
/ SEMESTER         : A/4
DOSEN                                  :
SITI NURLAILA,M.Psi.
NAMA                                   :RINI KUSUMA
DEWI
NPM                                       :
14130033
A.   
MATERI TOPIK 
Tes Kepribadian
B.     JUDUL
JURNAL 
Sistem Tes Kepribadian Dengan Skala Likert Untuk Menentukkan Calon Karyawan
di Perusahaan
C.    ISI
JURNAL 
Sistem tes
kepribadian agar kemampuan seorang yang ahli dalam psikologi bisa di terapkan
ke dalam sistem tes psikologi tipe kepribadian untuk menentukan calon karyawan
di perusahaan berbasis web, dalam penelitian ini yang bisa dikembangkan yaitu
dari pertanyaan metode instrumen komitmen organisasi yang hasil outputnya
menggunakan skala likert dan rekomendasi apakah diterima atau tidak di
suatu perusahaan tersebut. 
Metode yang
digunakan dengan metode skala likert dengan instrumen komitmen
organisasi. Metode ini akan memberikan solusi untuk menentukkan komitmen
seseorang terhadap suatu perusahaan dengan bentuk hasil skala likert.
Sehingga memudahkan perusahaan dalam pengukuran tes kepribadian menjadi lebih
cepat dan efisien serta mendapatkan karyawan yang diinginkan sesuai minat,
bakat dan kepribadian yang sesuai diinginkan perusahaan dalam menentukkan
keberhasilan yang ingin dicapai suatu perusahaan, sedangkan untuk user atau
calon karyawan dapat mengetahui hasil tes diterima atau tidak di perusahaan
tersebut dari skor tes kepribadianya.
Menurut Wardiana
danTobing (2013), dalam penelitianya berjudul “Aplikasi Sistem Pakar Tes
Kepribadian Berbasis Web” kepribadian sangatlah penting untuk diketahui setiap
orang agar setiap individu mampu mengembangkan kelebihan yang dimilikinya, dari
proses pembuatan aplikasi menggunakan metodologi berorientasi obyek dengan
pemodelan visual Unified Modeling Language (UML) dapat membantu pengguna
untuk mengetahui kepribadiannya.
Metode ini
memberikan solusi untuk mendiagnosa gangguan kepribadian dari gejala gejala
yang ada. Gejala-gejala tersebut diperoleh dengan melakukan studi literatur dan
konsultasi dengan psikolog yang disini berperan sebagai pakar, sehingga
berdasarkan gejala-gejala tersebut akan diperoleh hasil berupa gangguan
kepribadian yang diderita oleh klien.
Tujuan dibuatnya
sistem pakaradalah untuk mengenalkan sebuah alat tes yang dapat membantu
menganalisis kepribadian seseorang khususnya gangguan kepribadian dan membantu
instansi-instansi dalam tesseleksi karyawan baru.
Hasil yang dicapai
dari penelitian ini adalah Sistem Tes Kepribadian yang berisikan tentang
biodata calon karyawan, soal pertanyaan tes, dan hasil tes sesuai kondisi
kepribadian calon karyawan masing-masing.
1.      Halaman Menu Utama
Pada halaman ini pengguna
dapat memilih menu yang ditampilkan pada menu utama pada aplikasi.
2.     
Halaman Home
Halaman Home adalah
halaman pembuka atau yang pertama kali muncul ketika program
dijalankan.
3.     
Halaman Menu Daftar
Menu daftar
digunakan untuk pengisian biodata diri calon karyawan sebagai identitas calon
karyawan Setelah calon karyawan mengisi biodata diri lalu calon karyawan
mengklik save dan langsung disajikan oleh soal pertanyaan yang berjumlah
180 soal.
4.      Halaman Hasil Tes
Halaman ini
berisikan keterangan nilai skor dari soal pertanyaan yang sudah di kerjakan
oleh calon karyawan.
5.      Halaman Login Admin
Halaman
login admin terdiri dari kolom id calon karyawan dan password yang
 berguna
untuk memasukkan kata kunci sebelum masuk kedala.
D.    REFLEKSI
Menurut saya suatu keberhasilan sangat
bergantung dari individu masing-masing, kepribadian yang baik sangat mendukung
untuk pencapaian hasil yang baik untuk perusahaan, misalnya kedisiplinan,
ketekunan, ketelitian, dan semangat yang tinggi.Hal ini dikarenakan faktor
kepribadian juga turut menentukan kecenderungan seseorang sesuai atau tidak
pada jenis pekerjaan tertentu.
Menurut apa yang saya baca proses tes
kepribadian untuk penerimaan karyawan saat ini masih menggunakan proses manual.
Kekurangan proses manual adalah dimana calon karyawan masih menggunakan kertas
saat pengerjaan tes dan perusahaan masih menghitung satu per satu individu “Factor” yaitu setiap manusia
memiliki keingintahuan tentang kepribadiannya masing-masing khususnya pada
masalah gangguan kepribadian., dimana sebuah instansi juga membutuhkan data
psikologis calon pegawainya sebagai tolak ukur sifat dan kepribadian seorang
pegawai dalam perkerjaan-nya. 
Maka dari itu sebaiknya pada saat proses tes
kepribadian untuk penerimaan karyawan 
yang selanjutnya lebih dimudahkan dengan adanya aplikasi sistem pakar
untuk menganalisis kepribadian khususnya gangguan kepribadian ini dibangun
dengan menggunakan metode perhitungan certainty
factor. Metode ini memberikan solusi
untuk mendiagnosa gangguan kepribadian
dari gejala-gejala yang ada.
E.     KESIMPULAN
Tahapan perancangan sistem tes kepribadian
ini melalui beberapa tahapan dan proses. Hal ini dilakukan agar menghasilkan
keberhasilan, faktor kepribadian, serta factor keingintahuan guna mendapatkan
penelitian yang baik dan sesuai dengan tujuan penelitian itu sendiri.
Tahapan
perancangan sistem tes kepribadian ini melalui beberapa tahapan dan proses,
maka hal ini dapat dilakukan agar menghasilkan penelitian yang baik dan sesuai
dengan tujuan penelitian itu sendiri
F.     KOMENTAR
PENGAMPU MATAKULIAH 
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Metro ,  April 2016
Pengampu
(.......................................)
