PENGEMBANGAN DIRI
Selasa, 29 November 2016
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap orang ingin tumbuh,
berkembang, sukses, dan maju. Keinginan yang wajar dan pantas untuk didukung.
Manusia tidaklah hanya sekedar fisik yang membutuhkan makan, minum, pakaian dan
tempat tinggal yang layak. Manusia ada dimensi-dimensi psikis yang juga harus
dipenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Manusia adalah fisik yang mempunyai pikiran,
perasaan, mata hati, dan emosi. Tidak hanya itu manusia juga mempunyai jati
diri sebagai manusia karena ia bersatu dengan realitas keadaan sekitarnya.
Manusia memerlukan komunikasi dan interaksi dengan manusia lainnya, dan
kebutuhan ini tidaklah dapat dihindarkan.
Dalam hubungan dengan orang lain,
ini semua yang ada dalam diri manusia baik fisik maupun psikis menjadi saling
berhubungan, berinteraksi dan berkomunikasi. Dengan bantuan tubuhnya manusia
melambangkan perasaannya, ekspresinya, keinginannya, emosinya dan pikiran-
pikirannya. Oleh karenanya, dalam usaha mengembangkan diri pun dipengaruhi
berbagai faktor baik dari dalam maupun dari luar manusia itu sendiri. Kemampuan
seseorang untuk mengembangkan dirinya, mengoptimalkan potensi yang dimilikinya,
berbeda-beda dan seringkali kendala juga datang dari diri sendiri. Terkadang
diri sendiri tidak menyadari atau tidak memahami potensi yang ada dalam diri
sendiri, sehingga tidak mampu mengembangkan kemampuan atau potensi diri
sendiri. Oleh karenanya pemahaman yang benar terhadap potensi diri sangatlah
penting. Makalah ini akan mengungkapkan arti dan pentingnya pengembangan diri,
strategi pengembangan diri, manajemen kepribadian, dan menuju kecerdasan
emosional.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
Pengertian Pengembangan Diri?
2. Apakah
Arti Dan
Pentingnya Pengembangan Diri?
3.
Apa
Saja Strategi
Pengembangan Diri?
4.
Bagaimana
Manajemen Kepribadian?
5.
Apa
Tujuan Pengembangan Diri?
6.
Apakah Hal-Hal Yang Harus Dilakukan Dalam Pengembangan
?
7.
Apa Saja Metode Pengembangan Diri?
8.
Apa Faktor Penghambat Pengembangan Diri?
9.
Bagaimana Solusi Mengatasi Hambatan Dalam Pengembangan
Diri?
C.
TUJUAN
PENULISAN MAKALAH
Tujuan
pembuatan makalah ini supaya pembaca dapat menambah ilmu atau wawasan tentang
kesehatan mental dan makalah ini juga dapat bermanfaat bagi pembaca dan
penulis.
BAB II
PEMBAHASANA
A. Pengertian Pengembnagan Diri
Pengertian Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah suatu kegiatan meningkatkan kemampuan diri,
berdasarkan pemahaman tentang potensi diri yang positif dan mampu mengangkat
kepercayaan diri. Sehingga dapat merubah keadaan diri dari yang sebelumnya hanya
bermanfaat bagi sedikit orang menjadi bermanfaat bagi orang banyak. Setiap
orang tidak ada yang sama persis satu dan lainnya. Setiap orang juga
menginginkan ‘menjadi diri sendiri’ dan semua orang mendambakannya. Kita
ternyata adalah pribadi yang ‘unik’ ‘khas’ dan ‘istimewa’. Kita sebagai manusia
masih dalam proses yang berkembang untuk menjadi semakin ‘unik’ ‘khas’ atau
‘istimewa’.
Hal-hal yang membantu perkembangan
kita ada di sekitar kita, kita bisa memanfaatkannya untuk menjadikan diri kita
‘penuh’ ‘yang paling baik’ dan yang unik. Kita bukan orang lain, bukan tiruan
manusia lain. Tetapi kita adalah kita. Oleh karena itu biarkanlah diri kita
berkembang sekarang juga, karena waktu adalah kesempatan yang tak bakal
terulang kembali. Kita hanya memiliki satu kehidupan. Hidup adalah hari ini dan
mengarah ke hari esok, maka Jadilah diri yang khas dengan membiarkan diri kita
berkembang mulai sekarang juga.
B.
Arti dan
Pentingnya Pengembangan Diri
Seperti telah diungkapkan di awal
tulisan ini, pengembangan diri sangatlah penting, karena dengan mengembangkan
diri kita, akan dapat dikenali potensi diri, motivasi diri sehingga dapat
meraih kesuksesan baik fisik, intelektual, emosi, sosial, dan spiritual. Dengan
mengembangkan diri, kita dapat juga menyebutkan konsep diri, ketika ditanya
siapa diri kita? Konsep diri bukanlah konsep tunggal, misalnya, Ani adalah
perempuan, saya seorang guru, saya seorang suami, dan lain- lain. Konsep diri
adalah konsep jamak yang mencerminkan keseluruhan aspirasi, keinginan dan
harapan. Misalnya, “saya adalah seorang guru, juga seorang istri, yang
mempunyai dua orang anak, saya ingin bekerja untuk mengembangkan
kemampuan intelektual saya, dan saya akan tetap
bekerja dan membangun keluarga di tengah kesibukan saya, dan tetap berusaha mencurahkan
perhatian pada anak-anak saya” Kapan kita harus mengembangkan diri? Dimulai
sekarang juga, jangan ditunda lagi karena kalau tidak pernah dicoba untuk
memulai maka kita tidak akan pernah tahu potensi kita, tidak mengenali potensi
kita atau bahkan tidak memahami diri kita sendiri. Mengapa kita harus
mengembangkan diri kita? Karena semua potensi yang ada di diri kita akan dapat
menunjang kesuksesan. Di mana kita mengembangkan diri? Dimana saja, kapan saja!
Siapa yang harus mengembangkan diri? Setiap orang harus mengembangkan dirinya!
C.
Strategi
Pengembangan Diri
Pengembangan diri bukan merupakan
mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan
memberikan kesempatan kepada konseli untuk mengembangkan dan mengekspresikan
diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap konseli sesuai dengan
kondisi Sekolah/Madrasah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau
dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan
dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi
dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir konseli.
Dari penjelasan yang disebutkan itu
ada beberapa hal yang perlu memperoleh penegasan dan reposisi terkait dengan
pelayanan bimbingan dan konseling dalam jalur pendidikan formal, sehingga dapat
menghindari kerancuan konteks tugas dan ekspektasi kinerja konselor.
- Pengembangan diri bukan sebagai mata pelajaran,
mengandung arti bahwa bentuk, rancangan, dan metode pengembangan diri
tidak dilaksanakan sebagai sebuah adegan mengajar seperti layaknya
pembelajaran bidang studi. Namun, manakala masuk ke dalam pelayanan
pengembangan minat dan bakat tak dapat dihindari akan terkait dengan substansi
bidang studi dan/atau bahan ajar yang relevan dengan bakat dan minat
konseli dan disitu adegan pembelajaran akan terjadi. Ini berarti bahwa
pelayanan pengembangan diri tidak semata-mata tugas konselor, dan tidak
semata-mata sebagai wilayah bimbingan dan konseling.
- Pelayanan pengembangan diri dalam bentuk ekstra
kurikuler mengandung arti bahwa di dalamnya akan terjadi diversifikasi
program berbasis minat dan bakat yang memerlukan pelayanan pembina khusus
sesuai dengan keahliannya. Inipun berarti bahwa pelayanan pengem-bangan
diri tidak semata-mata tugas konselor, dan tidak semata-mata sebagai
wilayah bimbingan dan konseling.
- Kedua hal di atas menunjukkan bahwa pengembangan
diri bukan substitusi atau pengganti pelayanan bimbingan dan konseling,
melainkan di dalamnya mengandung sebagian saja dari pelayanan (dasar,
responsif, perencanaan individual) bimbingan dan konseling yang harus
diperankan oleh konselor.
Telaahan di atas menegaskan bahwa
bimbingan dan konseling tetap sebagai bagian yang terintegrasi dari sistem
pendidikan (khususnya jalur pendidikan formal). Pelayanan pengembangan diri
yang terkandung dalam KTSP merupakan bagian dari kurikulum. Sebagian dari
pengembangan diri dilaksanakan melalui pelayanan bimbingan dan konseling.
Dengan demikian pengembangan diri hanya merupakan sebgian dari aktivitas
pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan. Jika dilakukan telaahan
anatomis terhadap posisi bimbingan dan konseling pada jalur pendidikan formal.
Dapat ditegaskan di sini bahwa KTSP
adalah salah satu subsistem pendidikan formal yang harus bersinergi dengan
komponen/subsitem lain yaitu manajemen dan bimbingan dan konseling dalam upaya
memfasilitasi konseli mencapai perkembangan optimum yang diwujudkan dalam
ukuran pencapaian standar kompetensi. Dengan demikian pengembangan diri tidak
menggantikan fungsi bimbingan dan konseling melainkan sebagai wilayah
komplementer dimana guru dan konselor memberikan kontribusi dalam pengembangan
diri konseli.
Strategi pengembangan diri
dipaparkan secara singkat dan di ambil dari pendapat Martha Mary McGraw (1987)
dalam bukunya 60 Cara Pengembangan Diri, yaitu :
1. Menjadi Diri Sendiri yang Khas Tidak ada seorangpun
di dunia ini yang sama persis, demikian pula sebaliknya tak ada seorangpun di
dunia ini yang dapat meniru secara persis. Dan tidak seharusnya kita meniru
persis orang lain, kita adalah diri sendiri yang mempunyai khas-an yang tidak
dimiliki oleh orang lain. Biarkan diri kita berkembang dengan ke khususan dan
ke unikannya, dan jadikanlah hal itu menjadi modal dasar untuk meraih
kesusksesan. Oleh karena itu menjadi diri sendiri yang khas dan unik adalah
pilihan tepat.
2. Berkembang Terus adalah bagian dari lingkungan
kita, mari kita lihat dan tatap diri kita. Kita pasti akan menemukan keindahan
dalam diri kita. Jadilah tumbuh-tumbuhan yang selalu hijau. Tumbuh-tumbuhan
yang tetap mekar sepanjang tahun, tanpa perlu ditanyakan apa sebabnya.
Bunga-bunga liarpun bisa bermekaran menyemarakkan keindahan alam, dan di rumah
kita. Kita adalah bunga itu. Kita ajak sesama kita untuk bertukar pikiran,
bertukar impian, maupun bertukar pengalaman. Kita tanyakan kepada mereka apa
yang mereka miliki. Hal seperti ini dapat diibaratkan seperti penyerbukan
silang. Senyumlah pada waktu kita mendengarkan pengalaman orang lain itu. Pasti
akan ada manfaatnya bagi kehidupan kita.
3. Menjadi Menarik ,untuk menjadi menarik kita harus
mengenali potensi dalam diri kita. Manarik tidak mesti harus cantik dan ganteng,
akan tetapi lebih pada pesona diri, apa yang ada di dalam diri kita. Untuk
menjadi seseorang yang menarik kita bisa mengeksplore kemampuan kita, menyadari
kekurangan kemudian menutupinya dan menonjolkan sisi lebih untuk membuatnya
menjadi menarik. Menjadi menarik adalah juga merupakan pilihan. Seseorang akan
memilih menjadi menarik atau masa bodoh tergantung dari dirinya sendiri.
Percayalah bahwa diri kita betul-betul menarik. Keindahan kita diperhitungkan.
Memang kita bukan ‘ratu kecantikan’ juga bukan orang yang paling tampan di
seluruh negeri, tetapi percayalah bahwa kita memiliki ketampanan tersendiri.
Jangan pernah merasa minder. Kita hanya perlu mengenal keindahan diri kita.
Kita hanya perlu meyakinkah diri kita sendiri: “Bahwa saya sungguh sangat
menarik” Seseorang yang memiliki konsep diri negatif juga akan mengakibatkan
rasa tidak percaya diri, tidak berani mencoba hal-hal baru, tidak berani
mencoba hal yang menantang, takut gagal, rendah diri, merasa diri tidak layak
untuk sukses dan masih banyak hal inferior lainnya. Sebaliknya seseorang dengan
konsep diri yang positif akan terlihat lebih optimis, penuh percaya diri, dan
selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu, juga terhadap kegagalan yang
dialaminya (Gunawan, 2005).
5. Bersahabat, pribadi mampu bersahabat dengan kita,
dan setiap individu dapat menjadi sahabat kita. Tiga keutamaan diperlukan dalam
membangun persahabatan, Iman, Harapan dan kasih sayang. Tuhan yang pertama kali
menjadi sahabat kita, pada waktu Ia menciptakan kita. Tiga keutamaan tersebut
harus dibagi dengan orang lain. Kita bisa berharap dengan persahabatan. Kita
bisa mengasihi dan menyayangi dengan persahabatan. Banyak sedikitnya sahabat
tergantung pada sikap kita terhadap diri sendiri.
6. Mendukung Orang Lain, Jika pekerjaan kita kurang
mendapatkan penghargaan barangkali kita masih mampu bertahan untuk hidup.
Tetapi kita tidak akan mampu untuk bekerja keras dan baik kalau tidak ada
seorangpun yang memperhatikan kita. Bisa jadi kita akan menjadi macet, malas,
enggan bekerja. Ini berlaku bagi siapa saja. Kalau ada orang yang berhasil dan
kita menepuk punggungnya sebagai tanda dukungan, dia pasti akan semakin
berkembang. Misalnya Sebagai pemimpin/Kepala Sekolah memberikan pujian dan
dukungan dengan tulus terhadap anak buah apapun keberhasilannya, seberapapun
keberhasilan itu, akan menjadi semangat yang paling ampuh. Namun jika perhatian
dan dukungan kita palsu, pasti orang lain akan kecewa. Oleh karena itu kita
perlu berusaha membri dukungan dengan maksud yang murni dan tulus tanpa pamrih,
apalagi tersirat keirian.
7. Mengembangkan Talenta Tidak pernah ada kata
terlambat untuk mengerjakan hal-hal khusus yang kita inginkan. Terus dan
lakukan saja! Barangkali mSemang sudah terlambat untuk belajar ’loncat galah’
(misalnya) seusia kita, Tapi itu kekecualian. Kita perlu menjebol keterbatasan
kita. Kembalilah ’ke bangku sekolah atau kuliah’ Ikutilah lokakarya, seminar
ataupun pelatihan. Kunjungilah ceramah-ceramah atau kita selenggarakan sendiri.
Bidang apa yang kita kuasai? Beritahukanlah kepada teman sahabat, bahwa kita
akan memberikan kuliah gratis, pasti kita akan menikmatinya demikian pula
pendengarnya. Talenta seseorang tidaklah sama, namun masing- masing orang pasti
dibekali dengan talenta, tinggal bagaimana kita mengembangkannya, mengasahnya,
untuk kemudian kita memetik hasilnya.
D.
Manajemen Kepribadian
Kepribadian adalah kesatuan
organisasi yang dinamis sifatnya dari sistem psikofisis individu yang
menentukan kemampuan penyesuaian diri yang unik sifatnya terhadap lingkungannya
(Alport, 1937)
Kepribadian itu merupakan perangsang
atau stimulus sosial bagi orang lain. Reaksi orang lain terhadap saya itulah
pribadi saya (pendapat May Morton dalam Kartono, 2005).
Kepribadian adalah segenap
organisasi mental dari manusia pada semua tingkat dari perkembangannya. Ini
mencakup setiap fase karakter manusiawinya, intelek, temperamen, keterampilan,
moralitas dan segenap sikap, yang telah terbentuk sepanjang hidupnya, jadi
mencakup seluruh kemampuan manusia dan segenap pengalaman sepanjang hidupnya
(Warpen dalam Kartono, 2005)
Dari tiga pengertian tentang
kepribadian tersebut tampak bahwa kepribadian bukanlah konsep tunggal,
melainkan sangat kompleks dan semua itu ada dalam diri kita, dalam hidup kita.
Oleh karenanya diperlukan keterampilan untuk mengelolanya agar kita menjadi
pribadi yang menarik, bermanfaat, dan memepesona.
E.
Tujuan
Pengembangan diri
Tujuan kita mengembangkan diri
yaitu: Mendapatkan rasa aman Menurut Abraham Maslow, keamanan merupakan salah
satu kebutuhan dasar manusia. Di dunia kerja, keamanan itu meliputi kondisi
kerja, asuransi kesehatan, gaji pada waktu berhalangan kerja, koperasi simpan
pinjam, program pengembangan, dan dana pension. Akan tetapi, keamanan dan rasa
aman yang kita cari dengan pengembangan diri bukanlah keamanan dari luar
seperti itu, melainkan kemanan dari dalam, yaitu:
1.
Kemanan batin.
Kemanan
seperti itu kita dasarkan atas kemampuan untuk memberi sumbangan di dalam
hidup, kecakapan dalam kerja, watak, dan kepribadian yang sudah berkembang
secara lengkap dan utuh: lahir-batin, jasmanirohani, material- spritual. Kita
merasa aman karena kita telah berhasil memodifikasi sikap dan prilaku kita
menjadi lebih baik, menambah kemampuan dan kecakapan kita, serta meningkatkan
prestasi kerja kita. Rasa aman menjadi modal yang tidak ternilai tenang dalam
hidup dan kerja kita.
2.
Kemantapan hidup
Kemantapan hidup adalah keadaan
hidup di mana kita tidak mudah goyah dan digoyahkan, baik oleh factor-faktor
yang ada di dalam diri kita, seperti selera, emosi, ambisi, atau mimpi, maupun
factor-faktor di luar diri kita, seperti rekan kerja, atasan, lembaga, masyarakat,
bahkan dunia. Kemantapan hidup seperti ini merupakan hasil komitmen yang sudah
dibuat dan sikap konsekuen untuk memenuhi komitmen itu. Ini berarti bahwa kita
sudah berhasil menciptakan kepaduan antara visi, misi, dan peran kita dengan
cara hidup, perilaku, dan cara kerja kita. Untuk dapat hidup mantap, kita
membutuhkan credo dan keyakinan.
Credo berasal dari kata latin
credere yang berarti ‘percaya’. Maka, credo berarti ‘aku percaya’. Credo adalah
serangkaian hal dan nilai yang kita percayai dan kita pegang sebagai pegangan
dan pedoman hidup. Dalam credo itu terkandung prinsip- prinsip yang kita
gunakan untuk mengendalikan dan mengarahkan hidup, perilaku, dan kerja kita.
Prinsip-prinsip tersebut berkaitan dengan diri sendiri, hubungan dengan orang
lain, hubungan dengan alam, dan hubungan dengan Tuhan.
3.
Keyakinan
Keyakinan adalah perasaan pasti akan
kebenaran dan kebaikan suatu hal, nilai, atau prinsip. Keyakinan menjadi sumber
tekad dan kemauan hidup. Kita boleh memiliki kemampuan dan kecakapan yang bagus
tetapi jika kita tidak mempunyai keyakinan akan hal yang kita kerjakan, kita
tidak akan mendaya gunakannya. Tanpa tekad dan kemauan, kita tidak akan
bergerak atau berbuat sesuatu. Sebaliknya, dengan keyakinan, kita akan
mengambil langkah dan tindakan untuk mencapai sesuatu. Oleh keyakinan, arah
hidup ditetapkan dan kemampuan serta kecakapan dimanfaatkan. Kesedihan untuk
berkembang membuat kita para pekerja tidak pasif karena kita terus-menerus
didorong untuk memanfaatkan segala kesempatan untuk maju. Meskipun lelah,
dengan menggunakan tenaga yang tersisa, kita bersedia mengikuti berbagai acara
pengembangan seperti ceramah, seminar, penataran, dan sebagainya.
Dengan menjadi manusia yang
berkembang, kita akan mendapatkan rasa aman dan kemantapan hidup, yaitu dua hal
yang kita perlukan untuk dapat melaksanakan melaksanakan kerja kita dan Demi
masa produktif. kerja secara depan kita perlukan professional, kita, entah
untuk efisien, berguna dapat efektif, untuk mendapatkan promosi atau tidak,
sebaiknya kita terus berusaha mengembangkan diri dengan mengambil usaha-usaha
pengembangan agar menjadi pekerja yang dapat diandalkan. Dengan menjadi pekerja
yang dapat diandalkan, kita menjadi pekerja yang berharga dan dihargai oleh
lembaga
F.
Hal-Hal Yang
Harus Dilakukan Dalam Pengembangan Diri
Dalam melakukan pengembangan diri,
kita memerlukan tolok ukur yang nyata dan aplikatif untuk mengetahui kemajuan
dan perkembangan yang telah kita capai . Konsep Sharpening Our Concept and
Tools (SHOOT) yang dikembangkan oleh Lembaga Manajenen Terapan Trustco berikut
ini dapat kita jadikan sebagai contoh daftar aktivitas pengembangan diri.
a. Memperluas pengetahuan mengenai fakta situasional.
Jangan bersikap tak acuh dengan lingkungan sekitar.
b. Menjalin hubungan dengan orang lain.
c. Mengelola waktu secara efektif.
d. Menjaga keaktualan pengetahuan agar tidak
tertinggal dan relevan. Jangan malas mencari pengetahuan baru.
e. Berlatih
untuk mengumpulkan fakta dan membuat asumsi.
f. Membuat
jurnal pribadi dengan menggunakan catatan harian agar jadwal kita menjadi
teratur.
Menentukan batas-batas kekuasaan dan otoritas yang
kita miliki :
·
Jelas agar kita
dapat leluasa berkembang.
·
Mendengarkan
dengan seksama.
·
Melakukan
pengambilan keputusan dengan baik.
·
Membiasakan
membuat teknik perencanaan (planning) yang baik.
G.
Metode Pengembangan diri
Beberapa Metode Pengembangan Diri.
Selain metode-metode formal seperti misalnya kursus-kursus dan program-program
pelatihan, ada berbagai macam metode yang dapat digunakan dan diatur oleh
individu itu sendiri. Metode yang paling umum digunakan adalah :
1. Observasi Seseorang dapat memulai belajar banyak
hanya dari mengamati prilaku orang lain. Sebagai contoh adalah area kemampuan
interpersonal di mana mengamati kemampuan seorang negosiator yang efektif akan
sangat bermanfaat. Target- target pengamatan dapat dimulai dari manajer,
rekan-rekan dan bawahan- bawahan individu tersebut.
2. Refleksi Metode ini mengacu pada memikirkan dan
menganalisis hasil observasi. Ini juga mencakup refleksi pada prilaku, kinerja
dan alasanalasan utama dari individu itu sendiri.
3. Bacaan penuntun Membaca buku-buku teks,
jurnal-jurnal, dan artikel-artikel merupakan cara yang mudah untuk meningkatkan
pengetahuan. Meminta saran dari orang yang lebih berpengalaman akan sangat
bermanfaat dalam penghematan waktu, uang dan usaha. Seperti misalnya jika kita
mengalami kesulitan dalam pengontrolan keuangan, maka saran seorang akuntan
haruslah menjadi acuan, disamping bacaan tentang keuangan.
4. Kunjungan/ikatan Menggunakan waktu sehari atau dua
hari untuk mengamati dan mengadakan pemasaran, pembicaraan ataupun dengan
keuangan staf akan di bagian meningkatkan personalia, pengetahuan mengenai
fungsi-fungsi tersebut maupun pengertian akan kontribusi mereka.
5. Mencari
Umpan Balik Mencari umpan balik merupakan hal yang penting dalam proses belajar
dan pengembangan diri, khususnya dalam pengembangan keterampilan walaupun
metode ini sedikit lebih beresiko. Umpan balik juga dapat digunakan untuk
memonitor kemajuan individu. Satu hal yang penting dalam metode ini adalah
memilih target-target umpan balik dengan hati-hati.
6. Mencari Tantangan Jika individu tidak yakin dengan
kemampuannya, biasanya dia akan menghindari aktivitas tersebut. Tetapi hal ini
tidak bisa dibiarkan terus kalau individu itu tidak ingin pengembangan dirinya
terhambat. Untuk itu diperlukan usaha-usaha lain untuk lebih sering ikut
terlibat dalam aktivitas tersebut. Jika didukung dengan persiapan, misalnya
melalui bacaan penuntun, dan dengan analisis kinerja, metode ini akan menjadi
metode yang paling pas untuk pengembangan diri, misalnya memberikan presentasi
dan memimpin pertemuan-pertemuan.
H. Faktor Penghambat Pengembangan Diri
Faktor yang menghambat diri kita untuk berkembang :
1. Faktor yang
berasal dari lingkungan.
Sistem yang
dianut. Kadang-kadang sistem yang berlaku dalam lingkungan kita, apakah dalam
pekerjaan pendidikan atau lingkungan sosial di mana kita berada, tanpa disadari
menghambat pengembangan diri kita, misalnya diberlakukannya sistem senioritas
dalam jenjang jabatan di mana kita bekerja. Tanggapan atau sikap/kebiasaan
dalam lingkungan kebudayaan. Kadang-kadang tradisi atau kebiasaan yang berlaku
menghambat perwujudan dari perkembangan diri seseorang.
2. Faktor yang
berasal dari diri individu sendiri.
Faktor
tujuan hidup yang tidak/belum tergambar dengan jelas. Faktor motivasi dan
factor keengganan untuk menelaah diri. Kadangkadang manusia takut untuk
menerima kenyataan bahwa ia memiliki kekurangan ataupun kelebihan pada dirinya.
3. Faktor usia.
Kadang-kadang orang yang sudah tua
dalam usia tidak melihat bahwa kearifan dan kebijaksanaan dapat dicapainya.
Mereka cenderung memandang bahwa usia muda lebih hebat karena produktif.
I.
Solusi
Mengatasi Hambatan Dalam Pengembangan Diri
Memang banyak aspek penghambat
pengembangan kepribadian kita, namun sebenarnya masalah itu bisa diatasi dengan
cara: Bicara adalah perkara mudah. Namun, hanya bicara yang diikuti oleh
tindakan yang dapat membuat segalanya menjadi lebih baik. Anda tidak akan dapat
mencapai kemajuan apabila selalu mengerjakan sesuatu dengan cara yang sama.
Oleh karena, mengubah cara harus sering dilakukan meskipun dapat membuat anda
merasa kurang nyaman. Anda harus berusaha menghentikan kebiasaan yang tidak
baik dengan sungguh-sungguh.
Semakin lama anda tenggelam dalam
perilaku yang merugikan diri sendiri, semakin lama anda harus berjuang untuk
menghentikannya. Menghindari tindakan yang anda kuatirkan akan gagal hanya
dapat mengurangi kecemasan anda sementara. Dalam jangka panjang, penghindaran
ini justru dapat berakibat buruk. Oleh karena itu lebih baik menghadapinya,
ketimbang mengindar. Makin sering anda berfikir bahwa anda tidak berguna dan
tidak berharga setelah mengalami kegagalan, semakin sulit anda mencapai
keberhasilan. Kalau anda ingin menemukan kedamaian dan kegembiraan di dunia dan
Insya Allah di surga nanti, atau ingin menjadi lebih baik, anda harus memaksa
diri untuk melakukannya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari paparan diatas dapat ditarik beberapa
kesimpulan bahwa pada dasarnya manusia dilahirkan tidak dalam keadaan kosong
seperti kertas putih. Namun ia sudah memiliki potensi dan kecenderungan
tertentu yang apabila di dukung oleh lingkungan yang positif, maka ia akan
berkembang sesuai dengan potensinya tersebut. Tidak ada satupun manusia yang
dilahirkan dengan tidak memiliki sebuah kelebihan. Artinya, semua orang pasti
memiliki potensi dan bakatnya masing-masing. Potensi diri adalah kemampuan
dasar yang dimiliki manusia yang masih terpendam didalam diri dan menunggu
diwujudkan untuk menjadi manfaat nyata dalam kehidupan manusia.Potensi ini
meliputi jangka pendek, menengah dan panjang. Semuanya harus saling melengkapi
satu sama lain. Saran Saran saya adalah kalau memang kita sudah menetapkan
planning kita untuk masa depan hendaknya sesegera mungkin direalisasikan.
Jangan terlalu banyak menunggu, karena sesungguhnya masa depan kita tergantung
dari apa yang kita rencanakan dan seberapa serius kita dalam mengejar impian
kita. Waktu tidak akan kembali lagi, jadi pergunakanlah waktu ini semaksimal
mungkin untuk mengejar impian kita, karena semuanya bukan untuk orang lain akan
tetapi untuk kita sendiri.
Daftar
Pustaka
Syamsu Yusuf
L.N. (2005). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah/Madrasah. Bandung : CV
Bani Qureys.
Sadisss artikelnya keren! Semoga banyak pribadi yang mendapat motivasi untuk mengembangkan diri ke ranah selanjutnya. Nah sebagai bentuk pengembangan diri, khususnya dalam hal pengembangan keuangan, Wajib simak juga ini.
BalasHapustips stabilkan keuangan