MAKALAH PSIKOLOGI LINGKUNGAN RUANG PERSONAL (PERSONAL SPACE)

MAKALAH PSIKOLOGI LINGKUNGAN RUANG PERSONAL (PERSONAL SPACE)

MAKALAH PSIKOLOGI LINGKUNGAN RUANG PERSONAL (PERSONAL SPACE)
Selasa, 29 November 2016
TUGAS KELOMPOK
MAKALAH PSIKOLOGI LINGKUNGAN
RUANG PERSONAL (PERSONAL SPACE)
Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menempuh mata kuliah Psikologi Lingkungan yang diampu oleh Mudaim.,M.Pd





Disusun oleh :
TIYA RAHMAWATI          14130036
PUTRI NOVERIA R.I         14130029
MASHURIN                          14130021
RA’ID NAUVAL                  14130030


BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
APRIL 2015





KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT karna rahmad dan hidayah-Nya dan serta petunjuknya yang telah memberikan kekuatan untuk kami sehingga kami dapat menyusun serta menyelesaikan makalah.
            Makalah ini sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi tugas Psikologi Lingkungan program study bimbingan dan konseling fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas muhammadiyah metro. Dalam kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih kepada Bapak Mudaim.,M.Pd selaku dosen pengampu.
Kami menyadari banyak kekurangan yang terdapat  pada makalah ini,oleh karena itu kami berharap pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan umum.
Terimakasih dan semoga makalah ini bisa memberikan pengetahuan bagi kita semua.


                                                                                    Metro, April 2015



                                                                                                Penulis









DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar  Belakang.......................................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ruang Personal....................................................................................
B. Pengukuran Ruang Lingkup Personal..................................................................  
C. Ruang Personal Serta Perilaku Manusia Dan Lingkungan................................    
BAB III PENUTUP
Kesimpulan....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
















BAB I
PENDAHULUAN


A.      LATAR BELAKANG
       Istilah personal space pertama kali digunakan oleh katz pada tahun 1973 dan bukan merupakan sesuatu yang unik dalam istilah psikologi, karena istilah ini juga dipakai dalam istilah biologi, antropologi, dan arsitektur. Masalah mengenai ruang personal ini berhubungan dengan batas-batas disekeliling seseorang. Menurut sommer ruang personal adalah daerah di sekeliling seseorang dengan batas-batas yang tidak jelas dimana seseorang tidak boleh memasukinya. Goffman (dalam Altman, 1975) menggambarkan ruang personal sebagai jarak atau daerah disekitar individu dimana jika dimasuki orang lain menyebabkan ia merasa batasnya dilanggar, merasa tidak senang dan kadang-kadang menarik diri.
      
B. RUMUSAN MASALAH
   1. Apakah ruang personal itu?
   2. Apa hubungan ruang personal terhadap lingkungan?
   3. Apa saja pengukuran ruang lingkup personal?

C. TUJUAN PENULISAN
     1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ruang personal itu.
     2. Untuk mengetahui hubungan antara ruang personal terhadap lingkungan.
     3. Untuk mengetahui apa saja pengukuran ruang lingkup personal.





BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAN TEORI RUANG PERSONAL
1. Pengertian Ruang Personal
       Ruang personal adalah ruang di sekeliling individu, yang selalu dibawa orang kemana saja ia pergi dan orang akan merasa terganggu jika ruamg tersebut diinterferensi (Gifford, 1987). Artinya kebutuhan terhadap ruang personal terjadi ketika orang lain hadir.
       Menurut Sommer(dalam Altman, 1975) ruang personal adalah daerah di sekeliling seseorang dengan batas-batas yang tidak jelas dimana seseorang tidak boleh memasukinya. Goffman (dalam Altman, 1975) menggambarkan ruang personal sebagai jarak atau daerah disekitar individu dimana jika dimasuki orang lain menyebabkan ia merasa batasnya dilanggar, merasa tidak senang dan kadang-kadang menarik diri.
Beberapa definisi ruang personal secara implicit berdasarkan hasil-hasil penelitian, antara lain :
1. Ruang personal adalah batas-batas yang tidak jelas antara seseorang dengan orang lain
2. Ruang personal sesungguhnya berdekatan dengan diri sendiri
3. Pengaturan ruang personal merupakan proses dinamis yang memungkinkan dari kita keluar darinya sebagai suatu perubahan situasi.
4. Ketika seseorang melanggar ruang personal lain, maka dapat berakibat kecemasan, stres dan perkelahian.
5. Ruang personal berhubun gan secara langsung dengan jarak-jarak antar manusia.
       Ruang personal  atau personal space selintas yang ada difikiran  kita adalah suatau ruang yang sifatnya pribadi atau privacy bagi seseorang . privacy itu sendiri adalah kemampuan satu atau sekelompok individu untuk mempertahankan kehidupan dan urusan personalnya dari, atau untuk mengontrol arus informasi mengenai diri mereka. Privasi kadang dihubungkan dengan anonimitas walaupun anonimitas terutama lebih dihargai oleh orang yang dikenal publik. Privacy dapat dianggap sebagai suatu aspek dari keamanan.
       Personal space adalah juga dipengaruhi oleh posisi seseorang dalam masyarakat dengan individu-individu lebih makmur menuntut ruang pribadi yang lebih besar. Kajian ini kemudian ditransformasikan dengan cara membentuk pembatas serta dapat pula diumpamakan semacam gelembung yang mengelilingi individu dengan individu yang lain
       Masalah mengenai ruang personal ini berhubungan dengan batas-batas disekeliling seseorang. Dimana beberapa tokoh mengemukakan pendapatnya mengenai ruang peronal itu sendiri, diantaranya

a. Menurut Sommer
       Ruang personal adalah daerah disekeliling seseorang dengan batas – batas yang tidak  jelas dimana  seseorang tidak boleh memasukinya. (dalam Altman, 1975)

b. Goffman
       Menggambarkan ruang personal sebagai jarak/daerah di sekitar individu dimana jika dimasuki orang lain, menyebabkan ia akan merasa batasnya dilanggar, merasa tidak senang, dan kadang – kadang menarik diri. (dalam Altman, 1975)

ada 4 lapisan personal space menurut Hall, diantaranya:
  1. Jarak intim (0-0.5m) jarak ini adalah jarak dimana kita hanya mengizinkan orang-orang yang terasa  sangat dekat dengan kita untuk berada didalamnya. Biasanya kekasih pasangan, orang tua, kakak/adik, dan sahabat dekat dapat mamasukinya tanpa menimbulkan rasa risih
  2. Jarak personal : (0.51.3m) jarak ideal untuk percakapan antara 2 orang teman atau antar orang yang sudah saling akrab
  3. Jarak sosial: (1.3-4m) jarak yang biasany kita buat untuk hubungan yang bersifat formal, seperti  seperti : bisnis, pembicaraan denga orang yang baru kita kenal
  4. Jarak publikL4-8m) jarak untuk hubungan yang lebih formal seperti penceramah dengan hadirinya. Pempampresnya amerika biasanya membuat ruang kosong selebar +?/4m untuk menjaga pejabat penting.

2. Teori Ruang Personal
       Ilmu untuk meneliti personal space ini dinamakan  proxemics (proxy = jarak), yaitu ilmu tentang space sebagai media hubungan antar manusia. Salah satu metode yang dipakai dalam proxemics adalah prosedur stop-jarak, yaitu orang percobaan (o.p) diminta untuk duduk atau berdiri di suatu tempat tertentu dan orang lain diminta untuk mendekatinya secara bertahap (makin lama makin mendekat). Jika o.p sudah merasa terganggu atau kurang senang maka ia harus menyuruh orang lain itu berhenti dan pemimpin percobaan (p.p) akan mencatat jarak antara o.p dan orang lain itu pada saat dia dihentikan. Jarak inilah yang menunjukkan personal space dari o.p terhadap orang yang bersangkutan.

3.    Zona Interaksi Sosial
Menurut Edward T. Hall, seorang antropolog, bahwa dalam interaksi social terdapat empat zona spasial yang meliputi : jarak intim, jarak personal, jarak social, dan jarak public.

a. Jarak Intim
1. Jarak yang dekat/akrab atau keakraban dengan jarak 0 – 18 inci.
2. Pada jarak 0 – 6 inci, kontak fisik merupakan hal yang penting.
3. Jarak yang diperuntukkan pada “intimate lovers”
4.Menyenangkan ketika berinteraksi dengan orang lain yang dicintai, tidak menyenangkan dalam situasi yang lain.

b. Jarak Pribadi
    1. Karakteristik keregangan yang biasa dipakai individu satu sama lain
    2. Jarak antara 1,5 – 4 kaki
    3. Fase dekat (1,5 – 2,5 kaki) dan fase jauh (2,5 – 4 kaki)
    4. Fase dekat : masih memungkinkan pertukaran sentuhan, bau, pandangan, dan isyarat – isyarat lainnya.
    5. Fase jauh : jarak dimana masing – masing orang dapat saling menyentuh dengan mengulurkan tangan. Komunikasi halus (fine grain communication) masih dapat diamati.
    6. Transisi antara kontak intim dengan tingkah laku umum yang agak formal.

c. Jarak Sosial
   1. Jarak 4 – 12 kaki
   2. Jarak yang memungkinkan terjadinya kontak social yang umum, seperti hubungan bisnis.
   3. Fase dekat (4 – 7 kaki)
   4. Fase jauh (7 – 12 kaki)

d. Zona Publik
    1. Jarak 12 – 25 kaki
    2. Isyarat – isyarat komunikasi sedikit
    3. Situasi formal atau pembicaraan umum / orang – orang yang berstatus lebih tinggi.


B. PENGUKURAN RUANG LINGKUP PERSONAL
     1. unsur-unsur yang mempengaruhi jarak Ruang Personal seseorang
         1. Jenis Kelamin
   Umumnya laki-laki memiliki ruang yang lebih besar, walaupun demikian faktor jenis kelamin bukanlah faktor yang berdiri sendiri,
         2. Umur
   Makin bertambah usia seseorang, makin besar ruang personalnya, ini ada  kaitannya dengan kemandirian.  Pada saat bayi, hampir tidak ada kemampuan untuk menetapkan jarak karena tingkat ketergantungan yang makin tinggi.  Pada usia 18 bulan, bayi sudah mulai bisa memutuskan ruang personalnya tergantung pada orang dan situasi.  Ketika berumur 12 tahun, seorang anak sudah menerapkan RP seperti yang dilakukan orang dewasa.
      3. Kepribadian
 Orang-orang yang berkepribadian terbuka, ramah atau cepat akrab biasanya memiliki RP yang lebih kecil.  Demikian halnya dengan orang-orang yang lebih mandiri lebih memilih ruang personal yang lebih kecil.  Sebaliknya si pencemas akan lebih mengambil jarak dengan orang lain, demikian halnya dengan orang yang bersifat kompetitif dan terburu-buru.
     4. Gangguan Psikologi atau Kekerasan
Orang yang mempunyai masalah kejiwaan punya aturan sendiri tentang RP ini.  Sebuah penelitian pada pengidap skizoprenia memperlihatkan bahwa kadang-kadang mereka membuat jarak yang besar dengan orang lain, tetapi di saat lain justru menjadi sangat dekat
     5. Kondisi Kecacatan
Beberapa penelitian memperlihatkan adanya hubungan antara kondisi kecatatan dengan RP yang diterapkan.  Beberapa anak autis memilih jarak lebih dekat ke orang tuanya, sedangkan anak-anak dengan tipe autis tidak aktif, anak hiperaktif dan terbelakang mental memilih untuk menjaga jarak dengan orang dewasa.
     6. Ketertarikan
Ketertarikan, keakraban dan persahabatan membawa pada kondisi perasaan positif dan negatif antara satu orang dengan orang lain.  Namun yang paling umum adalah kita biasanya akan mendekati sesuatu jika tertarik.  Dua sahabat akan berdiri pada jarak yang berdekatan dibanding dua orang yang saling asing.  Sepasang suami istri akan duduk saling berdekatan dibanding sepasang laki-laki dan perempuan yang kebetulan menduduki bangku yang sama di sebuah taman.
     7. Rasa Aman/Ketakutan
Kita tidak keberatan berdekatan dengan seseorang jika merasa aman dan sebaliknya.  Kadang ketakutan tersebut berasal dari stigma yang salah pada pihak-pihak tertentu,misalnya kita sering kali menjauh ketika berpapasan dengan orang cacat, atau orang yang terbelakang mental atau bahkan orang gemuk.  Mungkin rasa tidak nyaman tersebut muncul karena faktor ketidakbiasaan dan adanya sesuatu yang berbeda. 
     8. Persaingan/Kerjasama
Pada situasi berkompetisi, orang cenderung mengambil posisi saling berhadapan, sedangkan pada kondisi bekerjasama kita cenderung mengambil posisi saling bersisian.  Tapi bisa juga sebaliknya, sepasang kekasih akan duduk berhadapan di ketika makan di restoran yang romantis,sedangkan dua orang pria yang duduk berdampingan di meja bar justru dalam kondisi saling bersaing mendapatkan perhatian seorang wanita yang baru masuk.
     9. Kekuasaan dan Status
            Makin besar perbedaan status makin besar pula jarak antar personalnya.
     10. Pengaruh Lingkungan Fisik
Ruang personal juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan fisik.  Di ruang dengan cahaya redup orang akan nyaman jika posisinya lebih berdekatan, demikian halnya bila ruangannya sempit atau kecil.  Orang juga cenderung memilih duduk di bagian sudut daripada di tengah ruangan. 
     11. Dan beberapa variasi lain seperti budaya, religi dan suku/etnis


C. RUANG PERSONAL SERTA PERILAKU MANUSIA DAN LINGKUNGAN

       Faktor umum berpengaruh pada personal space seseorang. Pada umumnya , makin bertambah umur seseorang, mekin besar jarak personal space yang akan dikrnakanya pada orang-orang tertentu. Pada remaja misaknya, personal space terhadap lawan jenis akan lebih besar daripada anak-a nak. Sebalikna, anak-anak akan membuat membuat jarak yang lebih besar dengan orang yang tidak dikenal daripada remaja atau orang dewasa.
       Pada usia berapakah personal space ini mulai timbul pada diri seseorang ? mengenai hal ini ada perbedaan pendapat. Duke dan wilson (1973) serta ebert dan lepper (1975) menyatakan berdasarkan penelitian-penelitian mereka, bahwa personal spaceitu mulai timbul pada usia 45-63 bulan. Akan tetapi, penelitian-penelitian lain menunjukan usia yang lebih tinggi.altman ()1975 menyatakan bahwa personal bahwa personal space itu baru pada usia remaja.
       Selanjutnya dibuktikan juga bahwa tipe kepribadian itu sendiri berpengsaruh padaa personal space  seseorang.  Duke dan nowicki menyatakan bahwa orang dengan tippe kepribadian eksternal (merasa bahwa segala sesuatu lebi ditentukan oleh faktor-faktor diluar dirinya sendiri) memerlukan jarak personal space yang lebih besar dibandingkan orang bertipe internal( merasa bahwa segala sesuatu lebih banyak ditentukan oleh dirinya sendiri).
       Dalam penelitian lain, cook (1970) juga mengemukakan bahwa orang bertipe ekstrovert (lebih terbuka terhadap porang lain) memerlukan jarak personal space yang lebih kecil daripada tipe introvert (lebih berorientasi pada diri sendiri)
       Selanjutnya holahan melaporkan bahwa latar belakang suku bangsa dan kebudayaan  seseorang juga mempengaruhi personal spacenya. Misalnya, orang jerman lebih formal dalam berkomunikasi dengan orang lain dan karenanya mereka  lebih menjaga jarak. Jika personal space  mereka terganggu , sikap  mereka menjadi ofensif. Di pihak lain , orang inggris juga menjaga personal space dalam jarak yang jauh, tetapi lebih disebabkan oleh keinginan mereka untuk  tidak mengganggu personal space orang lain. Mereka berbicara berbisik-bisik dengan temanya juka ada orang ketiga yang ingin mereka jaga personal spacenya. Akan tetapi perbuatan ini oleh orang amerika justru dianggap tidak menyenangkan karena bisa disangka sedang membicarakan suatu rahasia yang tidak boleh diketahui oleh orang ketiga tersebut.
       Orang arab lain lagi, dalam berkomunikasi mereka harus sangat berdekatan. Dengan sesama jenis, kaum lelakinya saling merangkul dan mencium, bahkan mencium bau badan lawan bicaranya merupakan bagian diharuskan dalam komunikasi.
       Akhirnya, variasi dalam personal space ini ternyata dipengaruhi juga oleh keadaan lingkungan dimana orang-orang yang sedang berinterksi itu berada. Dalam ruang yang sempit diperlukan jarak lebih  lebar daripada ruang yang luas. Penyekat ruangan bisa mengurangi perasaan invasi terhadap personal space. Dalam keadaan gelap orang cenderung untuk saling menyentuh.


  1. Hubungan ruang personaal dengan lingkungan
       Ruang personal sangat bergantung dengan lingkungan. Dengan jarak-jarak yang sudah desebutkan diatas, apabila ada yang melebihi atau tidak sesuai dengan ketentuan jarak itu akan menjadi sangat terganggu. Terutama dilingkungan  pada seperti angkutan umum dimana orang-orang berdesakan sehingga jarak ruang terganggu.

       Aplikasi teori ruang personal terhadap rancangan lingkungan fisik adalah apakah fungsi utama dari lingkungan fisik adalah  apakah fungsi utama dari lingkungan fisik tersebut dikaitkan dengan aktivitas dalam setting tersebut. Jika setting dirancang untuk memfasilitasi hubungan interpersonal maka rancangan model sosiofugal yang diperlukan , seperti ruang keluarga, ruang makan, ataupun ruang tamu. Sebaliknya, jika setting dirancang untuk memfasilitasi hubungan interpersonal maka rancangan sosioprtal yang diperlukan seperti ruang baca diperpustakaan dan run=ang konsultasi dan sebagainya.


















BAB III
PENUTUP

  1. KESIMPULAN
       Rung personal  adalah ruang disekeliling individu, yang selalu dibawa orang kemana saja ia pergi dan orang akan merasa terganggu jika ruang tersebut diinterferensi artinya kebutuhan terhadap ruang personal terjadi ketika orang lain hadir. Personal space adalah juga dipengaruhi oleh posisi seseorang dalam masyarakat dengan individu-individu lebih makmur menuntut ruang pribadi yang lebih besar. Kajian ini kemudian diinformasikan dengan cara membentuk pembatas serta dapat pula diumpamakan semacam gelembung yang mengelilingi individu dengan individu yang lain.
       Ilmu untuk meneliti personal space ini dinamakan  proxemics (proxy + jarak) , yaitu ilmu tentang space sebagai  media hubungan antar manusia. Faktor umur juga berpengaruh pada personal space seseorang. Pada umumnya, makin bertambah umur seseorang pada orang-orang tertentu.



ظَهَرَ الْفَسَادُ فِيْ اْلبَرِوالْحَرِّ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِىْ النَّاسِ لِيُذِ يْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).








DAFTAR PUSTAKA

avin.staff.ugm.ac.id/data/jurnal/psikologilingkungan_avin.pdf
elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/peng_psikologi_lingkungan/bab5-ruang_personal_dan_tetorialias.pdf
enwikipedia.org/wiki/personal space
psipop.blogspot.com/2010/03/ruang-pribadi-personal-dan-space.html
iderahde.blogspot.com/2010/04/ruang-pribadi-dan-aktualitas-diri.html




MAKALAH PSIKOLOGI LINGKUNGAN RUANG PERSONAL (PERSONAL SPACE)
4/ 5
Oleh
Open Comments
Close comment

1 komentar

  1. Terima kasih atas informasinya. Semoga sukses
    http://grosirsponmandi.klikspo.com/

    BalasHapus