TUGAS KELOMPOK
MAKALAH PSIKOLOGI LINGKUNGAN
RUANG PERSONAL (PERSONAL SPACE)
Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menempuh mata kuliah Psikologi Lingkungan yang diampu
oleh Mudaim.,M.Pd
Disusun oleh :
TIYA RAHMAWATI 14130036
PUTRI NOVERIA R.I 14130029
MASHURIN 14130021
RA’ID NAUVAL 14130030
BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
APRIL 2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT karna rahmad dan hidayah-Nya dan serta petunjuknya
yang telah memberikan kekuatan untuk kami sehingga kami dapat menyusun serta
menyelesaikan makalah.
Makalah ini sebagai salah
satu persyaratan untuk memenuhi tugas Psikologi
Lingkungan program study bimbingan dan konseling fakultas
keguruan dan ilmu pendidikan universitas muhammadiyah metro. Dalam kesempatan ini penyusun
menyampaikan terima kasih kepada Bapak Mudaim.,M.Pd selaku dosen pengampu.
Kami menyadari banyak kekurangan yang terdapat pada makalah ini,oleh karena itu kami
berharap pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk kemajuan ilmu pengetahuan umum.
Terimakasih dan semoga makalah ini bisa memberikan pengetahuan bagi kita
semua.
Metro,
April 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ruang Personal....................................................................................
B. Pengukuran
Ruang Lingkup Personal..................................................................
C. Ruang
Personal Serta Perilaku Manusia Dan Lingkungan................................
BAB III PENUTUP
Kesimpulan....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Istilah personal space pertama kali
digunakan oleh katz pada tahun 1973 dan bukan merupakan sesuatu yang unik dalam
istilah psikologi, karena istilah ini juga dipakai dalam istilah biologi,
antropologi, dan arsitektur. Masalah mengenai ruang personal ini berhubungan
dengan batas-batas disekeliling seseorang. Menurut sommer ruang personal adalah daerah di sekeliling seseorang dengan
batas-batas yang tidak jelas dimana seseorang tidak boleh memasukinya. Goffman
(dalam Altman, 1975) menggambarkan ruang personal sebagai jarak atau daerah
disekitar individu dimana jika dimasuki orang lain menyebabkan ia merasa
batasnya dilanggar, merasa tidak senang dan kadang-kadang menarik diri.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah ruang personal itu?
2. Apa hubungan ruang personal terhadap
lingkungan?
3. Apa saja pengukuran ruang lingkup
personal?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud
dengan ruang personal itu.
2. Untuk
mengetahui hubungan antara ruang personal terhadap lingkungan.
3. Untuk mengetahui apa saja pengukuran
ruang lingkup personal.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN DAN TEORI RUANG PERSONAL
1. Pengertian Ruang Personal
Ruang
personal adalah ruang di sekeliling individu, yang selalu dibawa orang kemana
saja ia pergi dan orang akan merasa terganggu jika ruamg tersebut
diinterferensi (Gifford, 1987). Artinya kebutuhan terhadap ruang personal
terjadi ketika orang lain hadir.
Menurut
Sommer(dalam Altman, 1975) ruang personal adalah daerah di sekeliling seseorang
dengan batas-batas yang tidak jelas dimana seseorang tidak boleh memasukinya.
Goffman (dalam Altman, 1975) menggambarkan ruang personal sebagai jarak atau
daerah disekitar individu dimana jika dimasuki orang lain menyebabkan ia merasa
batasnya dilanggar, merasa tidak senang dan kadang-kadang menarik diri.
Beberapa
definisi ruang personal secara implicit berdasarkan hasil-hasil penelitian,
antara lain :
1. Ruang personal
adalah batas-batas yang tidak jelas antara seseorang dengan orang lain
2. Ruang
personal sesungguhnya berdekatan dengan diri sendiri
3. Pengaturan
ruang personal merupakan proses dinamis yang memungkinkan dari kita keluar
darinya sebagai suatu perubahan situasi.
4. Ketika
seseorang melanggar ruang personal lain, maka dapat berakibat kecemasan, stres
dan perkelahian.
5. Ruang
personal berhubun gan secara langsung dengan jarak-jarak antar manusia.
Ruang
personal atau personal space selintas
yang ada difikiran kita adalah suatau
ruang yang sifatnya pribadi atau privacy bagi seseorang . privacy itu sendiri
adalah kemampuan satu atau sekelompok individu untuk mempertahankan kehidupan
dan urusan personalnya dari, atau untuk mengontrol arus informasi mengenai diri
mereka. Privasi kadang dihubungkan dengan anonimitas walaupun anonimitas
terutama lebih dihargai oleh orang yang dikenal publik. Privacy dapat dianggap
sebagai suatu aspek dari keamanan.
Personal
space adalah juga dipengaruhi oleh posisi seseorang dalam masyarakat dengan
individu-individu lebih makmur menuntut ruang pribadi yang lebih besar. Kajian
ini kemudian ditransformasikan dengan cara membentuk pembatas serta dapat pula
diumpamakan semacam gelembung yang mengelilingi individu dengan individu yang
lain
Masalah
mengenai ruang personal ini berhubungan dengan batas-batas disekeliling
seseorang. Dimana beberapa tokoh mengemukakan pendapatnya mengenai ruang
peronal itu sendiri, diantaranya
a.
Menurut Sommer
Ruang personal adalah daerah disekeliling seseorang dengan batas –
batas yang tidak jelas dimana
seseorang tidak boleh memasukinya. (dalam Altman, 1975)
b. Goffman
Menggambarkan ruang personal sebagai jarak/daerah di sekitar individu
dimana jika dimasuki orang lain, menyebabkan ia akan merasa batasnya dilanggar,
merasa tidak senang, dan kadang – kadang menarik diri. (dalam Altman, 1975)
ada 4 lapisan personal space menurut Hall,
diantaranya:
- Jarak intim (0-0.5m) jarak ini adalah jarak
dimana kita hanya mengizinkan orang-orang yang terasa sangat dekat dengan kita untuk berada
didalamnya. Biasanya kekasih pasangan, orang tua, kakak/adik, dan sahabat
dekat dapat mamasukinya tanpa menimbulkan rasa risih
- Jarak personal : (0.51.3m) jarak ideal untuk
percakapan antara 2 orang teman atau antar orang yang sudah saling akrab
- Jarak sosial: (1.3-4m) jarak yang biasany
kita buat untuk hubungan yang bersifat formal, seperti seperti : bisnis, pembicaraan denga
orang yang baru kita kenal
- Jarak publikL4-8m) jarak untuk hubungan yang lebih formal
seperti penceramah dengan hadirinya. Pempampresnya amerika biasanya
membuat ruang kosong selebar +?/4m untuk menjaga pejabat penting.
2. Teori
Ruang Personal
Ilmu
untuk meneliti personal space ini dinamakan
proxemics (proxy = jarak), yaitu
ilmu tentang space sebagai media hubungan antar manusia. Salah satu metode yang
dipakai dalam proxemics adalah
prosedur stop-jarak, yaitu orang
percobaan (o.p) diminta untuk duduk atau berdiri di suatu tempat tertentu dan
orang lain diminta untuk mendekatinya secara bertahap (makin lama makin
mendekat). Jika o.p sudah merasa terganggu atau kurang senang maka ia harus
menyuruh orang lain itu berhenti dan pemimpin percobaan (p.p) akan mencatat
jarak antara o.p dan orang lain itu pada saat dia dihentikan. Jarak inilah yang
menunjukkan personal space dari o.p terhadap orang yang bersangkutan.
3. Zona
Interaksi Sosial
Menurut Edward T. Hall, seorang antropolog, bahwa dalam
interaksi social terdapat empat zona spasial yang meliputi : jarak intim, jarak
personal, jarak social, dan jarak public.
a. Jarak Intim
1. Jarak yang dekat/akrab atau keakraban dengan jarak 0 – 18 inci.
2. Pada jarak 0 – 6 inci, kontak fisik merupakan hal yang penting.
3. Jarak yang diperuntukkan pada “intimate lovers”
4.Menyenangkan ketika berinteraksi dengan orang lain yang dicintai,
tidak menyenangkan dalam situasi yang lain.
b. Jarak Pribadi
1. Karakteristik keregangan yang biasa dipakai individu satu sama lain
2. Jarak antara 1,5 – 4 kaki
3. Fase dekat (1,5 – 2,5 kaki) dan fase jauh (2,5 – 4 kaki)
4. Fase dekat : masih memungkinkan pertukaran sentuhan, bau, pandangan,
dan isyarat – isyarat lainnya.
5. Fase jauh : jarak dimana masing – masing orang dapat saling
menyentuh dengan mengulurkan tangan. Komunikasi halus (fine grain
communication) masih dapat diamati.
6. Transisi antara kontak intim dengan tingkah laku umum yang agak
formal.
c. Jarak Sosial
1. Jarak 4 – 12 kaki
2. Jarak yang memungkinkan terjadinya kontak social yang umum, seperti
hubungan bisnis.
3. Fase dekat (4 – 7 kaki)
4. Fase jauh (7 – 12 kaki)
d. Zona Publik
1. Jarak 12 – 25 kaki
2. Isyarat – isyarat komunikasi sedikit
3. Situasi formal atau pembicaraan umum / orang – orang yang berstatus
lebih tinggi.
B. PENGUKURAN
RUANG LINGKUP PERSONAL
1. unsur-unsur yang mempengaruhi jarak Ruang
Personal seseorang
1. Jenis Kelamin
Umumnya laki-laki
memiliki ruang yang lebih besar, walaupun demikian faktor jenis kelamin
bukanlah faktor yang berdiri sendiri,
2. Umur
Makin bertambah usia
seseorang, makin besar ruang personalnya, ini ada kaitannya dengan
kemandirian. Pada saat bayi, hampir tidak ada kemampuan untuk menetapkan
jarak karena tingkat ketergantungan yang makin tinggi. Pada usia 18
bulan, bayi sudah mulai bisa memutuskan ruang personalnya tergantung pada orang
dan situasi. Ketika berumur 12 tahun, seorang anak sudah menerapkan RP
seperti yang dilakukan orang dewasa.
3. Kepribadian
Orang-orang yang berkepribadian terbuka, ramah atau cepat akrab biasanya
memiliki RP yang lebih kecil. Demikian
halnya dengan orang-orang yang lebih mandiri lebih memilih ruang personal yang
lebih kecil. Sebaliknya si pencemas akan lebih mengambil jarak dengan
orang lain, demikian halnya dengan orang yang bersifat kompetitif dan
terburu-buru.
4. Gangguan Psikologi atau Kekerasan
Orang yang mempunyai masalah
kejiwaan punya aturan sendiri tentang RP ini. Sebuah penelitian pada
pengidap skizoprenia memperlihatkan bahwa kadang-kadang mereka membuat jarak yang
besar dengan orang lain, tetapi di saat lain justru menjadi sangat dekat
5. Kondisi Kecacatan
Beberapa penelitian
memperlihatkan adanya hubungan antara kondisi kecatatan dengan RP yang
diterapkan. Beberapa anak autis memilih jarak lebih dekat ke orang
tuanya, sedangkan anak-anak dengan tipe autis tidak aktif, anak hiperaktif dan
terbelakang mental memilih untuk menjaga jarak dengan orang dewasa.
6. Ketertarikan
Ketertarikan, keakraban dan
persahabatan membawa pada kondisi perasaan positif dan negatif antara satu
orang dengan orang lain. Namun yang paling umum adalah kita biasanya akan
mendekati sesuatu jika tertarik. Dua sahabat
akan berdiri pada jarak yang berdekatan dibanding dua orang yang saling asing.
Sepasang suami istri akan duduk saling berdekatan dibanding sepasang
laki-laki dan perempuan yang kebetulan menduduki bangku yang sama di sebuah
taman.
7. Rasa Aman/Ketakutan
Kita tidak keberatan
berdekatan dengan seseorang jika merasa aman dan sebaliknya. Kadang
ketakutan tersebut berasal dari stigma yang salah pada pihak-pihak
tertentu,misalnya kita sering kali menjauh ketika berpapasan dengan orang
cacat, atau orang yang terbelakang mental atau bahkan orang gemuk.
Mungkin rasa tidak nyaman tersebut muncul karena faktor ketidakbiasaan dan
adanya sesuatu yang berbeda.
8. Persaingan/Kerjasama
Pada situasi berkompetisi,
orang cenderung mengambil posisi saling berhadapan, sedangkan pada kondisi
bekerjasama kita cenderung mengambil posisi saling bersisian. Tapi bisa
juga sebaliknya, sepasang kekasih akan duduk berhadapan di ketika makan di
restoran yang romantis,sedangkan dua orang pria yang duduk berdampingan di meja
bar justru dalam kondisi saling bersaing mendapatkan perhatian seorang wanita
yang baru masuk.
9. Kekuasaan dan Status
Makin besar perbedaan status makin besar pula jarak antar
personalnya.
10. Pengaruh Lingkungan Fisik
Ruang personal juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
fisik. Di ruang dengan cahaya redup orang akan nyaman jika posisinya lebih
berdekatan, demikian halnya bila ruangannya sempit atau kecil. Orang juga
cenderung memilih duduk di bagian sudut daripada di tengah ruangan.
11. Dan beberapa variasi lain seperti budaya,
religi dan suku/etnis
C. RUANG
PERSONAL SERTA PERILAKU MANUSIA DAN LINGKUNGAN
Faktor
umum berpengaruh pada personal space seseorang. Pada umumnya , makin bertambah
umur seseorang, mekin besar jarak personal space yang akan dikrnakanya pada
orang-orang tertentu. Pada remaja misaknya, personal space terhadap lawan jenis
akan lebih besar daripada anak-a nak. Sebalikna, anak-anak akan membuat membuat
jarak yang lebih besar dengan orang yang tidak dikenal daripada remaja atau
orang dewasa.
Pada
usia berapakah personal space ini mulai timbul pada diri seseorang ? mengenai
hal ini ada perbedaan pendapat. Duke dan wilson (1973) serta ebert dan lepper
(1975) menyatakan berdasarkan penelitian-penelitian mereka, bahwa personal
spaceitu mulai timbul pada usia 45-63 bulan. Akan tetapi, penelitian-penelitian
lain menunjukan usia yang lebih tinggi.altman ()1975 menyatakan bahwa personal
bahwa personal space itu baru pada usia remaja.
Selanjutnya
dibuktikan juga bahwa tipe kepribadian itu sendiri berpengsaruh padaa personal
space seseorang. Duke dan nowicki menyatakan bahwa orang
dengan tippe kepribadian eksternal (merasa bahwa segala sesuatu lebi ditentukan
oleh faktor-faktor diluar dirinya sendiri) memerlukan jarak personal space yang
lebih besar dibandingkan orang bertipe internal( merasa bahwa segala sesuatu
lebih banyak ditentukan oleh dirinya sendiri).
Dalam
penelitian lain, cook (1970) juga mengemukakan bahwa orang bertipe ekstrovert
(lebih terbuka terhadap porang lain) memerlukan jarak personal space yang lebih
kecil daripada tipe introvert (lebih berorientasi pada diri sendiri)
Selanjutnya
holahan melaporkan bahwa latar belakang suku bangsa dan kebudayaan seseorang juga mempengaruhi personal
spacenya. Misalnya, orang jerman lebih formal dalam berkomunikasi dengan orang
lain dan karenanya mereka lebih menjaga
jarak. Jika personal space mereka
terganggu , sikap mereka menjadi
ofensif. Di pihak lain , orang inggris juga menjaga personal space dalam jarak
yang jauh, tetapi lebih disebabkan oleh keinginan mereka untuk tidak mengganggu personal space orang lain.
Mereka berbicara berbisik-bisik dengan temanya juka ada orang ketiga yang ingin
mereka jaga personal spacenya. Akan tetapi perbuatan ini oleh orang amerika
justru dianggap tidak menyenangkan karena bisa disangka sedang membicarakan
suatu rahasia yang tidak boleh diketahui oleh orang ketiga tersebut.
Orang
arab lain lagi, dalam berkomunikasi mereka harus sangat berdekatan. Dengan
sesama jenis, kaum lelakinya saling merangkul dan mencium, bahkan mencium bau
badan lawan bicaranya merupakan bagian diharuskan dalam komunikasi.
Akhirnya,
variasi dalam personal space ini ternyata dipengaruhi juga oleh keadaan
lingkungan dimana orang-orang yang sedang berinterksi itu berada. Dalam ruang
yang sempit diperlukan jarak lebih lebar
daripada ruang yang luas. Penyekat ruangan bisa mengurangi perasaan invasi
terhadap personal space. Dalam keadaan gelap orang cenderung untuk saling
menyentuh.
- Hubungan ruang personaal dengan lingkungan
Ruang
personal sangat bergantung dengan lingkungan. Dengan jarak-jarak yang sudah
desebutkan diatas, apabila ada yang melebihi atau tidak sesuai dengan ketentuan
jarak itu akan menjadi sangat terganggu. Terutama dilingkungan pada seperti angkutan umum dimana orang-orang
berdesakan sehingga jarak ruang terganggu.
Aplikasi
teori ruang personal terhadap rancangan lingkungan fisik adalah apakah fungsi
utama dari lingkungan fisik adalah
apakah fungsi utama dari lingkungan fisik tersebut dikaitkan dengan
aktivitas dalam setting tersebut. Jika setting dirancang untuk memfasilitasi
hubungan interpersonal maka rancangan model sosiofugal yang diperlukan ,
seperti ruang keluarga, ruang makan, ataupun ruang tamu. Sebaliknya, jika
setting dirancang untuk memfasilitasi hubungan interpersonal maka rancangan
sosioprtal yang diperlukan seperti ruang baca diperpustakaan dan run=ang
konsultasi dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
- KESIMPULAN
Rung
personal adalah ruang disekeliling
individu, yang selalu dibawa orang kemana saja ia pergi dan orang akan merasa
terganggu jika ruang tersebut diinterferensi artinya kebutuhan terhadap ruang
personal terjadi ketika orang lain hadir. Personal space adalah juga
dipengaruhi oleh posisi seseorang dalam masyarakat dengan individu-individu
lebih makmur menuntut ruang pribadi yang lebih besar. Kajian ini kemudian
diinformasikan dengan cara membentuk pembatas serta dapat pula diumpamakan
semacam gelembung yang mengelilingi individu dengan individu yang lain.
Ilmu
untuk meneliti personal space ini dinamakan
proxemics (proxy + jarak) , yaitu ilmu tentang space sebagai media hubungan antar manusia. Faktor umur
juga berpengaruh pada personal space seseorang. Pada umumnya, makin bertambah
umur seseorang pada orang-orang tertentu.
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِيْ اْلبَرِوالْحَرِّ بِمَا كَسَبَتْ
اَيْدِىْ النَّاسِ لِيُذِ يْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ
يَرْجِعُوْنَ
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
DAFTAR
PUSTAKA
avin.staff.ugm.ac.id/data/jurnal/psikologilingkungan_avin.pdf
elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/peng_psikologi_lingkungan/bab5-ruang_personal_dan_tetorialias.pdf
enwikipedia.org/wiki/personal space
psipop.blogspot.com/2010/03/ruang-pribadi-personal-dan-space.html
iderahde.blogspot.com/2010/04/ruang-pribadi-dan-aktualitas-diri.html